triani

triani

Jumat, 06 April 2012

3 Februari 2012

Dear Aina sahabatku Lagi-lagi kamu membuatku menangis, Aina apa yang sebenarnya kamu lakukan padaku. Mengapa hati ini selalu sakit terhadapmu? Setelah mengantarmu pulang air mataku membanjiri pipi ini, entahlah karena apa. Dia tejatuh dengan sendirinya. Aku sudah terbiasa seperti ini. Saat mengantarmu kembali kerumah dan aku pulang air mata ini selalu jatuh dengan sendirinya. Aku juga tidak tau apa yang menyebabkan itu, yang aku tau aku menangis karenamu. Malam ini aku tidak abis fikir, apakah aku menangis karena bahagia atau aku menangis karena memamng benar-benar sedih, perasaan yang bercampur membuatku semakin meledak dalam tangis. Kugas kencang motor dengan air mata yang bercucuran, tak peduli apa yang akan terjadi padaku selanjutnya. Aku bahagia bisa bertemu denganmu, setelah sekian lama tak bertemu akhitnya kita bertemu. Ma’afkan atas sikapku yang cuek tapi aku tak tau harus bertingkah apa di depanmu. Yang jelasnya hatiku terus berteriak bahwa aku bahagia bertemu denganmu. Namun entah mengapa apa yang membuatku kaku dan diam melihat sikapmu yang berlebihan, aku juga tak tau harus bagaimana? Apakah aku masih pantas untuk merasakan cemburu ketika meihatmu bercanda berlebihan dengan orang lain? Entahlah, aku tidak mengerti dengan perasaanku sendiri, melihatmu terasa kamu lah orang yang paling menyayangiku. Walaupun sebenarnya pada kenyataannya kamu tidak peduli lagi denganku. “Sedikit peka” itu saja! Itu saja yang kubutuhkan saat ini, tapi terasa semua itu hilang. Perhatian itu sudah lenyap. Apa aku salah ketika aku membutuhkan perhatian itu Aina? Aku sangat membutuhkan perhatian seperti dulu saat kamu memperhatikanku. Lantas mengapa kamu berjanjii padaku tidak akan pernah berubah? Hal itu yang semakin membuatku untuk tidak bersikap dewasa dan menerima kenyataan bahwa kamu telah berubah! Aku belum bisa! Aku masih sangat membutuhkan perhatian darimu! Kamu perlu tau itu. maafakan aku yang egois tapi bagiku hanya kamu yang aku butuhkan! Bukan yang lain. Banyak hal yang ingin kuceritkan padamu tapi semuanya hanya kusimpan dalam-dalam. Karena paa? Kamu sudah tdk pernah mempertanyakannya lagi. Seprti dulu? Seperi dulu yang kamu terus memaksaku. Apa aku masih seperti anak kecil? Yang selalu ingin dimanjakan? Maafkan aku.  Yang aku tau, hanya kamu yang bisa memanjakanku. Aku hanya tau itu. Akhir-akhir ini aku sangat membutuhkan perhatian seseorang, tapi tak tau harus mendapatkan perhatian dari siapa? Orang tua? Mereka bahkan tidak peduli dengan apa yang aku rasakan, au sedih atau bahagia, mereka tidak pduli aina. Teman-teman? Mereka pun tidak pernah mau tau apa yang aku rasakan, mereka tidak mau ambil pusing dengan persaanku. Sahabat? Yang mereka tau bahwa aku selalu baik-baik saja dan tidak membutuhkan perhatian, mereka tidak bisa menyayangiku seutuhnya, mereka hanya peduli dengan diri sendiri dan tidak peka terhadap apa yang aku rasakan. Saudara? Mereka mana mengertia pa yang aku rasakan? Mereka terlalu kecil untuk memamhami arti hidup seseorang. Kamu? Kamu sekarang dimana? Dimana? Kamu menghilang entah kemana. Sifat yang kuanggap menyayangiku tulus, tiba-tiba menghilang, lenyap dan terkubur tak dapat kugali kembali. Apa aku sudah tidak pantas lagimendapatkan perhatian itu Aina? Aku sangat membutuhkan sebuah perhatian, perhatian yang dapat membuat ku bersemangat. Tapi apa? Semuanya hanya semkin membuatku terpuruk! Dan tak berdaaayaaa! ;’( By Sahabatmu Nina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar